klik

Selasa, 07 Desember 2010

pasang PE28 di satria F150

Pasang Karburator Keihin PE28 di Satria F150
Banyak pengguna Satria F150 kurang puas dengan performa karburator vakum bawaan pabrik (Mikuni BS26), salah satu keluhannya tarikan kurang responsif. Solusinya ganti karburator dengan tipe non-vakum, seperti karbu eks RX-King, NSR-SP, atau Ninja.
Kebanyakan dari pemakai karbu Keihin PE28/ eks NSR-SP, mengeluhkan soal settingan, dan juga box filter udara standar yang tidak dapat lagi dipergunakan. Nah bagi pemakai/ calon pemakai karburator tipe ini, jangan keburu takut dengan kendala-kendala tersebut, Sebetulnya semua keluhan-keluhan itu bukan keluhan yang tidak dapat diatasi. Berikut ini pengalaman penulis dalam meng'instal' karburator tersebut.
  1. Instalasi
Memang betul kata kebanyakan orang, memasang karburator ke arah manifold mesin mudah, lain halnya dengan   memasang bagian selang karet ke box filter udara, setengah mati pasangnya. Tetapi rupanya ini kalau belum tahu caranya, begini caranya:
  • Cabut selang karet filter udara dari dudukannya di box, selang ini dilem, tarik saja pelan-pelan, jangan sampai sobek karetnya.
  • Siapkan klem baru, karena diameter intake karburator Keihin ini agak berbeda jauh dengan karbu standard, model seperti klem pipa gas dengan diameter 2.5" bisa digunakan.
  • Lumuri karet filter dan intake karburator dengan oli.
  • Tempatkan karburator dengan intake menghadap ke atas.
  • Masukkan klem ke slang karet.
  • Pasang selang karet ke intake, kencangkan klem begitu selang telah terpasang seluruhnya.
  • Install karburator ke manifold.
  • Lem kembali slang intake ke box filter udara.
  • Kencangkan semua klem.
  • Tips: untuk memasang selang vakum ke kran bensin, gunakan selang pernapasan  yang diberikan bersama karburatornya, untuk memperkecil diameternya, ke dalam selang dimasukkan selang oli samping yang diameternya lebih kecil, selang kecil ini dilem dengan superglue, lalu potong kelebihan selang.
  • Kabel gas, kabel gas harus diganti karena bentuk nepel yang berbeda dengan orisinil Satria. Karena penulis menggunakan grip gas dan switch eks Ninja, maka tinggal ganti dengan kabel gas orisinil Kawak Ninja.
          
  1. Jet
  • Mainjet, mainjet bawaan karburator ini 152, jelas terlalu besar untuk Satria FU, sesuai dengan anjuran mekanik toko, diganti dengan ukuran 112.  Ukuran yang dirasa pas akhirnya ditemukan 122.
  • Pilot jet, untuk pilot jet bawaan pabrik 42 sebetulnya bisa digunakan, hanya menyetel idle mixturenya agak jauh, akhirnya digunakan ukuran 38.
  1. Setting
  • Saat pertama dites, sekilas keluar dari garasi mesin langsam, hanya RPM sedikit naik turun. Setelah dicoba dipakai harian, baru ditemukan bahwa tiap di perempatan, jika berhenti agak lama kadang-kadang mesin tiba-tiba mati, namun distart lagi langsung jalan. Berdasarkan pengalaman, ini pasti gara-gara setelan idle mixture/ angin belum pas. Setelah dicoba-coba, didapat sekrup angin diputar sekitar 3,5 - 4 putaran melawan arah jarum jam.
  • Karena dengan pilot jet bawaan ternyata setting angin dirasa terlalu besar, maka pilot jet diganti dengan ukuran 38, dengan pilot jet ini didapat sekrup setelan angin 2,5 - 2,75 putaran melawan jarum jam.
  • Tes pada putaran tinggi ternyata  di putaran 10.000 RPM mesin tersendat-sendat, padahal CDI sudah unlimited. Kalau ini sih gejala mainjet kurang besar, maklum diameter karburator kan bertambah 2mm, sudah sewajarnya mainjet pun ikutan dibesarkan. Setelah diganti dengan ukuran 122 akhirnya motor bisa lari dengan nyaman.
Setelah menggunakan karburator ini selama kurang lebih 2 mingguan, dirasakan memang tipe non vakum lebih responsif dibandingkan dengan tipe vakum. Hanya konsumsi bensin sepertinya agak lebih boros, namun masih tetap di kisaran 1liter : 33km.

Selasa, 23 November 2010

KLX 150

LEBIH PUAS BEGINI 2010-10-19 23:58:24
5859klx---endro-01.jpgMeski sudah tersiar kabar kalau dalam waktu dekat pabrikan Kawasaki bakal merilis D-Tracker 150, namun Ari Triadmojo tidak tertarik. Doi justru malah ngebangun total KLX 150 miliknya bergaya supermoto.

"Lebih puas kalau modif sendiri, barang yang dipilih lebih istimewa ketimbang bawaan dari motor," pede Ari yang lansung memboyong KLX 150 ke bengkel Caos Custom Bike (CCB) di bilangan Jl. Pancoran Barat, Jakarta Selatan.5860klx---endro-02.jpg

Edan! Rupanya yang dipakai dari bawaan motor hanya rangka dan mesin aja. "Sisanya pakai part limbah ambil dari copotan trail spesial engine (SE) dan enduro," bilang Lery Rachmat Rizki, builder punggawa CCB.

Coba lihat sokbreker depan yang sudah diganti upside down produk after market WP untuk motor 125 cc. Peranti ini merupakan part kompetisi yang biasa diaplikasi pembalap. Nggak heran kalau performanya jauh lebih baik ketimbang upside down standar bawaan motor.

5861klx---endro-03.jpgSedang lengan ayun belakang pilihan jatuh pada arm bawaan Suzuki DR 350 cc yang modelnya lebih kekar. "Swing-arm ini punya ruang roda lebar, jadi cocok buat pasang ban dan pelek superlebar ciri dari supermoto," lanjut builder yang masih berstatus bujangan itu.

Ciri besutan supermoto lainnya ditampilkan lewat penggantian ban dan pelek khusus jalan raya. "Depan pakai pelek ukuran 3,50 inci. Sedang belakang lebar pelek yang dipakai sampai 5 inci. Pemilihan roda ini lebih lebar dari kaki-kaki moge standar," lanjut Lery.5863klx---endro-05.jpg

Kalau sudah begini dan tetap pasang bodi standar KLX150 pasti kedodoran. Lery kasih masukan untuk pakai bodi trail 250 cc. Setelah coba pasang beberapa bodi akhirnya cover bodi belakang dipilih milk KTM 250. "Biar ciri Kawasaki tetap ada. Tinggal cocokin bodi depan dengan punya KLX250," ujar Lery!

MESIN BELUM KENA COLEK

5862klx---endro-04.jpgBiar akselerasi dapur pacu lebih agresif, beberapa part racing produk aftermarket sengaja ikut dijejali. Seperti sektor pengapian yang sudah pasang CDI racing produk BRT. "Sayang mesin masih standar aliasa belum ada yang dicolek," terang Lery lagi.

Kondisi bagian mesin belum ada yang dicolek alias masih asli bawaan pabrik. Tapi, biar dapur pacu standar tetap bertenaga solusinya dijejali knalpot racing produk orisinal FMF. Sementara suplai bahan bakar dilayani karburator Keihin PE 28.

Khusus untuk leher pipa knalpot didesain sendiri. Tentu ada maksud en tujuannya. Biar lekukan pipa enggak mentok rangka dan bodi," lanjut Lery yang juga sudah pasang pengaman frame slider pada bagian mesin KLX 150 ini.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Battlax B70/120/17
Ban belakang : Battlax 60/160/17
Setang : Protaper
Handle : Zeta
Filter udara : Koso
Caos Custom Bike  

korekan balap

Korekan Satu Hati 2009-05-29 19:24:03
2213ninja-drag-axl-1.jpgCoba tebak, mana besutan drag Kawasaki Ninja 150 pacuan Saiman dengan Ahmad Syafei? Susah kan! Itu karena pacuan kebut lurus 201 dan 402 meter ini dibuat sama alias serupa. Kata sang empunya sih, biar satu hati! Suit, suit...!

Mantapnya lagi nih, Saiman dan Syafei juga turun di kelas yang sama. Yaitu, kelas 150 cc tune up dan FFA. So, persaingan antara mereka juga tetap menarik buat ditonton meski bernaung di tim yang sama.2214ninja-drag-axl-2.jpg

Bicara soal mesi! Makin menarik lagi. “Kedua motor dikorek satu mekanik. yaitu Kerry Hoetama yang akrab disapa Bob,” jelas Rudi Sukirman, pemilik motor sekaligus bos Ahau Motor di Jl. Akses UI, No. 9F, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Pria yang punya nama besar di dunia kIlik mesin roda dua terutama era 2-tak ini, juga mengaplikasi modif satu hati. Nah lho, maksudnya? Iya, seting dan korekan kedua Ninja dibuat sama.

“Enggak ada beda. Itu karena karakter bawa keduanya juga sama,” ujar Kerry atawa Bob, tuner Champion Motor Sport (CMS) di Jl. Bendungan Jago, No. 2, Serdang, Jakarta Pusat. Apa kabar, Bob?

2215ninja-drag-axl-3.jpgBicara soal korekan mesin. Buat mesin 2-tak alias two stroke, lubang exhaust bisa dikatakan sebagai kuncian utama. Tinggi lubang buang ini, dibuat menjadi 28 mm.

“Dengan tinggi 28 mm, lebar dibikin jadi 40 mm,” jelas Bob Kenapa angka itu yang dipakai. Karena menurut Bob, drag bike tidak seperti road race yang kerap main gas sehingga rpm turun-naik.

Dengan porting ini, diharapkan power yang tercipta menjadi konstan. Ya, sekonstan rpm mesin kala melakukan perpindahan gigi tanpa tutup grip gas. Lanjut! Menemani porting exhaust, transfer port pun diset jadi 41,5 mm.

Gede ya? Maklum, kan untuk Ninja 150 ini, Kerry mengaplikasi karbu gambot Keihin 34 PJ. Makin mantab, semburan racing fuel diteruskan main-jet 150 dan pilot-jet 50.

Kok pakai segitu ya? Berarti, seting mesin tak terlalu kering juga gak terlalu basah. “Memang. Banyak keuntungan didapat dari setingan ini. Terutama soal perawatan mesin,” ujar Kerry.

KARAKTER MESIN2216ninja-drag-axl-4.jpg

Bicara soal karakter mesin, dua Ninja ini tergolong hemat part. Itu karena Kerry menerapkan seting mesin yang tidak terlalu basah atau kering. Begitunya, ketika gas dibejek rpm mesin dan power pun cepat mengisi.

“Kalau terlalu basah, pastinya busi cepat mati. Belum lagi bensin juga lebih boros,” kata Kerry. Nah, karena biasanya sebelum start, pebalap pasti sering geber motor agar rpm bisa stabil. Belum lagi kalau yang butuh selip kopling. Pastinya kampas juga bakal cepat aus dong.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 50/70-17
Ban belakang : HUT 60/70-17
CDI : Denso (tipe 145)
Koil : Yamaha YZ (4SS)

Minggu, 21 November 2010

TEKNOLOGI MOTO GP

Motor yang di tunggangi oleh para rider di motogp bisa melaju sampai 347 km/jam!. Dengan kecepatan segitu tentu tentu motor di motogp memerlukan teknologi yang handal baik untuk kemanan pembalap maupun kemampuan motor itu sendiri. Mulai dari mesin sebagai penghasil tenaga, rangka, dan ban sebagai penyalur tenaga yang mebuat motor bisa melaju dengan kecepatan tinggi, dan juga helm serta baju pengaman yang dikenakan pembalap sangat menarik untuk di ketahui.

Sabtu, 20 November 2010

satria f 150 liaran

Berikut ini bocoran seting balap liar buat pemilik suzuki satria fu150 dari hku racing motorsport.  Banyak yang bilang di dunia persilatan balap liar yang keras, kapasitas mesin mesti jadi semrawut alias gila-gilaan.  Layaknya persaingan lainnya, balap liar terkesan cuma mengenal satu pakem “sing penting menang!”
Nah, buat yang mau mencoba sensasi balap liar tapi apa daya motor juga dibuat harian ato kepasar, hehehe… jangan kuatir, silahkan simak tips modifikasi mesin ini…
Mesin Suzuki Satria yang berkapasitas 150cc hasil dari perkawinan piston diameter 62mm dan stroke 48,8mm dengan perbandingan kompresi 10,4 ini harus kita rombak spesifikasi-nya jika anda memang berniat menjadi raja jalanan.  Yang pertama mesti dilakukan adalah… Siapin duit dulu!  Kan kalo gk ada duit mana bisa modif… :)
Ok lah, saya anggap duit sudah ditangan.  Selanjutnya kita akan merubah spek mesin menjadi stroke 61,8mm hasil dari stroke standar yang dinaikkan langkahnya 6,5mm dan piston 65mm merek hispeed yang sudah ada coakan klep buat 4klep.
Kalo dihitung kapasitas mesin nya menjadi :
V = 0,785 x 65 x 65 x 61,8 = 204,9cc
Nah, kapasitas segini sudah bisa buat turun drag resmi di kelas bebek 4tak sampai dengan 200cc Mantaff…!!!
Oya, jangan lupa stroke yang naik 6,5mm ini membutuhkan paking blok bawah aluminium setebal 4,5mm.  Kemudian piston di buat dome dengan ketinggian 1mm saja lalu pangkas head sebanyak 0,5mm.
Ngomongin head pasti ngomongin klep juga…  Langsung aja hajar klep standar (23-19) dengan klep ukuran 25 intake dan 21 exhaust. Kalo ada kesulitan di bagian ini bisa langsung kontak saya untuk bantuan dan pemesanan.
Kemudian jangan lupa juga noken as di modif sehingga memiliki lift 7,8mm dengan durasi 280 intake dan 276 exhaust.  Langkah berikutnya, masih seputaran head, jangan lupa porting in dan ex menjadi lingkaran, kan standar nya oval… Porting dengan diameter saluran intake 28mm dan exhaust 27mm.
Untuk pegas klep pakai standar saja karena masih cukup kuat koq.  Masalah penyaluran tenaga alias kopling dan per kopling, bisa diganti dengan produk racing.. Pasti oke..
Pastikan juga magnet terkena bubut melingkar 1,5mm biar enteng dan menunjang akselerasi nantinya.  Berikut masalah karburator.  Disini cukup pake karbu NSR SP berdiameter 28mm, jangan besar2 karbu nya, ntar susah cari lawan… Hheheheeeehhee… ;)
Setting pilot jet 42 dan mainjet 125.  Putaran angin 1,5putaran.  Lalu untuk urusan pengapian, serahkan saja pada cdi rextor – boleh yang adjustable atau yang programable – setting dari 15 derajad sampe 38 derajad di rpm 9000.  Limiter dipatok di rpm 14000 saja sedangkan untuk gigi rasio alias transmisi pake standar saja gak masalah.
Terakhir… dan ini yang paling penting di modif balap liar ini…  Kalo sudah selesai menjalankan langkah-langkah modifikasi suzuki satria fu150 diatas, maka sekarang adalah waktunya cari duit dan Tetaplah sehat biar bisa kebut-kebutan tiap hari… Hehehehe… :D

Kamis, 18 November 2010

Satria F 150 lagii

Melalui survei OTOMOTIF pada pemilik Suzuki Satria F150, ditemukan tiga hal paling menyebalkan. Paling banyak menyebutkan putaran bawah mbrebet. Lalu, bagi anak muda yang suka kebut-kebutan mengeluhkan adanya limiter CDI. Terakhir goyangnya setang saat melibas tikungan pada kecepatan tinggi. Inilah triknya mengusir keluhan-keluhan tersebut.PUTARAN BAWAH MBREBET
Gejala mbrebet di putaran mesin (rpm) bawah banyak dirasakan penyemplak Satria F150. Bahkan selepas pelintir gas terkadang disertai letupan di moncong knalpot. Hasil penyelidikan Sumantri, mekanik Chip Motor, Jakbar, menemukan indikasi minimnya suplai bensin. Sebab, ukuran pilot jet 12,5 terlalu kecil melayani mesin gambot berkapasitas 150 cc.
“Pernah saya praktikkan mengganti ukuran 15 sampai 17,5. Keluhan brebet beberapa konsumen bisa teratasi. Lalu setelan angin sedikit dibuka. Bila standarnya setengah putaran ditambah menjadi satu putaran,” ujar Sumantri.
Nah, karena putaran atas tidak bermasalah ukuran main jet biarkan standar. Tetapi buat menambah power atasnya silakan dinaikkan satu step. Yaitu dari 110 menjadi 115.
Selain mbrebet, karburator model vakum Satria F150 dikeluhkan kurang responsif. Gas dipelintir mendadak tarikan motor justru tercekik. “Satu-satunya solusi hanya dengan mengganti karbu. Pilihannya Mikuni 26 (Yamaha RX-King), Keihin 26 (Honda NSR 150R) atau Keihin 28 (Honda NSR 150SP),” tambah mekanik ceking ini.
Apabila memilih pemasok dari NSR SP gunakan pilot jet 38 dan main jet 120. Berbeda jika pakai karbu RX-King. Putaran bawah minta spuyer 22,5 dan atasnya 150. Bahan bakar sebaiknya tetap menggunakan Pertamax. Bila ganti Premium muncul gejala ngelitik.
CDI LIMITER
Bagi yang doyan kebut-kebutan dijamin kecewa dengan CDI Satria F150. Pada 11.000 rpm, putaran mesin tercekik karena otak pengapiannya dilengkapi limiter. Mengatasinya langsung ganti dengan CDI tanpa pembatas rpm (unlimiter). Pilihannya cukup banyak mulai produk lokal hingga impor.
Paling murah buatan Cibinong (CDI BRT) dibanderol Rp 550 ribu. Atau otak pengapian Thailand seperti LEK dan TDR Racing. Bahkan keluaran Jepang merek Shindengan juga tersedia. Harga bervariasi mulai Rp. 1,1 juta sampai Rp. 1,7 juta.
Keluhan lainnya, CDI rawan hilang. Letaknya di kolong cover bodi bisa diraba dengan tangan. Maling dengan mudah menggapainya. “CDI konsumen saya ada yang nyaris hilang. Posisinya sudah terlepas dari dudukannya. Mencegahnya bisa diikat dengan cable ties ke rangka,” saran Sumantri.
BELOK SETIR GETAR
Tongkrongan Satria F150 sporty abis. Apalagi didukung tenaga mesin gahar. Sayang, ketika melibas tikungan hati terasa miris. Stang terasa limbung atau goyang. Menurut Sumantri penyebabnya karena sokbreker depan tidak dilengkapi stabilizer.
Normalnya antara sokbreker kanan dan kiri dihubungkan dengan besi atau pelat. Fungsinya untuk mengurangi perbedaan turun naik kedua suspensi. Sehingga getaran dan gejala limbung berkurang. Lebih terasa saat ngerem. Ketika terjadi perlambatan sokbreker depan sebelah kanan lebih dalam turun. Sebab, letak cakram berada di samping kanan.
Sumber: Otomotif online

Rabu, 10 November 2010

MOTOCROSS

Pada tahun 1924, pertama dikenal British acara off-road dikenal sebagai Scrambles diadakan di Camberley di Surrey. Hal ini akan menjadi awal diketahui asal freestyle motocross seperti yang kita tahu hari ini.

Selama bertahun-tahun, acara akan berkembang, sebagian besar melalui upaya Riders dari Eropa yang singkat trek sambil menambahkan laps dan berbagai kendala melalui kursus seperti melompat.

Olahraga yang akan meningkatkan popularitas selama 1930an, terutama di Inggris di mana kegiatan yang melibatkan tim dari berbagai kabupaten dan perusahaan akan dilaksanakan secara berkala. Bikes yang digunakan dalam kompetisi pada saat akan hampir tidak terbedakan dari yang digunakan di jalanan.

1950-an ke 1970-an

Sebagai kompetisi intensif dan meningkat di daerah kesulitan, teknologi yang digunakan untuk desain dan kompetisi-acara khusus sepeda motor akan meningkatkan, khususnya dengan berlakunya berayun lengan skorsing selama awal tahun 1950-an.

Kamis, 04 November 2010

PnP NINJA 150

Tips Ringan Up Grade Performa Kawasaki Ninja 150 RR
Kombinasi Ringan Part PnP Ninja 150 RR, Hasil Lumayan



OTOMOTIFNET - Ada beberapa cara untuk mendongkrak performa tunggangan kesayangan. Salah satu caranya model mix & match.  Nah, pada kesempatan ini kita coba kombinasi yang ringan-ringan dulu. Yaitu knalpot racing dan koil high performace aftermarket. Untuk knalpot, kita coba pilih saluran gas buang bikinan lokal dari Paddock Speed Clinic (PSC) asal Kebon Jeruk, Jakbar. Harganya lumayan bersahabat, yakni Rp 850 ribu.

http://www.freeimagehosting.net/uploads/684cb8f19f.jpg

TIPS ninja buat harian

Oto-Tips Kawasaki Ninja 150 RR
Paket Performa Kawasaki Ninja 150 RR, Buat Harian Tambah Ngacir!

http://www.freeimagehosting.net/uploads/0590765d81.jpg
OTOMOTIFNET - Mau motor Kawasaki Ninja 150 RR Anda bisa ngibrit lebih kencang? Gampang, sekarang para spesialis tukang kilik mesin untuk balapan resmi, memberi beragam menu upgrade performa yang coba disodorkan demi memuaskan adrenalin.

Kalau untuk harian, pastinya dana yang diperlukan gak sebesar dibanding untuk balapan resmi. Sebagai patokan, budget yang dibutuhkan gak lebih dari Rp 2 juta. Terus bengkel mana dan dapat apa dengan dana segitu? Baca terus dong.

KAWASAKI NINJA 150

Walah curhat ah, berpikir-pikir mau nabung buat beli Motor Kawasaki Ninja 150 r / rr :) , Kawasaki Ninja 150 memang bikin diriku ngiler… gimana enggak pake gas pol Yamaha Vega Zr aja eh kesalip dengan tenang di jalan Soekarno Hatta Bandung, busyet dech nih motor memang dasyat, Ninja 150 memang diciptakan buat manas-manasin orang kali ya ha.. ha. :P

Rabu, 03 November 2010

TEKNIK DRIFTING

Drifting merupakan teknik menyetir di mana pengemudi berusaha membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur selama mungkin. Biasanya para drifter (pembalap drifting) hanya menggunakan gigi dua dan rem tangan (hand brake) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini, karena itulah sangat dibutuhkan keahlian tertentu dan disiplin yang cukup tinggi untuk dapat menguasai teknik mengemudi seperti ini.

Saat ini Drifting sudah menjadi olah raga profesional yang berjalan di bawah bendera D1 Grand Prix tapi sayangnya, sampai saat ini Drifting belum mendapat pengakuan dari FIA (payung besar road race untuk kompetisi balap mobil yang membawahi ajang-ajang balap mobil semacam F1, A1, F3, F3000, GoKart dan World Rally).

Awal mula
Drifting tumbuh di Jepang sekitar petengahan 1960-an, dipelopori kalangan motorsport underground yang dijuluki rolling zoku. Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari reli ini di jalan pegunungan (touge) yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka dan Nagano.

Pada tahun 1970-an, Kunimitsu Takahashi, yang merupakan pembalap F1 legenda Jepang, mendapatkan inspirasi ketika ia mencoba bagian depan mobilnya mengikuti apex (titik paling pinggir dari sebuah tikungan) dengan kecepatan tinggi dan menggunakan rem tangan untuk mengikuti tikungan itu.

Pada tahun 2001, Daijiro Inada (pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon) bersama Keiichi ‘Dorikin’ (Raja Drifting) Tsuchiya (pembalap turing dan juga ‘Bapak Drifting Profesional’) membuat seri kompetisi drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).

Jenis Mobil Untuk Drifting
Biasanya mobil-mobil yang diturunkan dalam ajang drifting adalah mobil-mobil yang berbobot ringan hingga sedang dengan tipe coupe/sedan dan menggunakan penggerak roda belakang atau FR (front engine, rear-wheel-drive) seperti Nissan Skyline, Nissan Sylvia, Toyota Mark II, Toyota Corolla DX, dan Toyota Levin/Sprinter Trueno (AE86). Soalnya pada mobil jenis ini tenaga untuk sliding selalu disalurkan oleh roda belakang, sedangkan roda depan dimanfaatkan untuk mengontrol mobil/drift.

Tapi saat ini, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mobil-mobil yang menggunakan tipe penggerak seluruh roda FA (front engine, all-wheel-drive) semacam Subaru Impreza WRX STi dan Mitsubishi Lancer Evolution dan penggerak roda depan FF (front engine, front-wheel-drive) juga ikut turun dalam ajang drifting. Kesulitan akan didapat apabila memakai mobil dengan penggerak roda depan atau FF, dimana tenaga dan kontrol ada di roda depan sehingga agak susah untuk menaklukkan beberapa tikungan sekaligus.

Teknik Dasar Drifting
Teknik drifting dilakukan dengan cara membiarkan ban belakang slip dengan alur yang lebih besar daripada ban depan. Ini biasanya terjadi saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi, kemudian arah dibelokan tanpa mengurangi kecepatan mobil. Jika teknik drifting dilakukan dengan tidak tepat, bisa menyebabkan mobil melintir dan kehilangan kendali. Karena itu, kecepatan dan sudut belokan harus diambil secara akurat.

Ada dua teknik utama yang digunakan oleh drifter untuk menciptakan gerakan drift yaitu Clutching (penggunaan kopling) dan braking (penggunaan rem). Dalam teknik clutching, saat mobil pembalap mendekati tikungan, ia akan menekan kopling dan pindah ke gigi 2. Lalu pembalap akan menekan gas sampai sekitar 4500 rpm. Saat kopling dilepas, akan ada putaran kuat pada ban karena saat itu mesin sedang berputar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir.

Sementara dalam teknik braking, pengemudi menarik rem tangan saat memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift. Teknik ini adalah satu-satunya teknik yang bisa digunakan untuk mobil-mobil front wheel-drive (FWD). Sementara untuk mobil rear wheel-drive (RWD) memiliki setidaknya satu lusin teknik. Inilah sebabnya lebih banyak pro drifter yang menggunakan mobil rear wheel drive (RWD) untuk dibesut.

Image

FU 220

Suzuki Satria F 220 : Siapa Bilang CC Besar Itu Boros

July 1, 2010
Suzuki Satria F 220 : Siapa Bilang CC Besar Itu Boros GilaMotor. JAKARTA- Seolah tak terima selalu mendengar omongan bahwa motor ber cc besar (bore up) dan bisa lari kencang itu boros, membuat lelaki berperawakan kurus bernama Ahmad Fauzi ini merasa gerah. Bermodal pengalaman dan Suzuki Satria F 150 lansiran 2004 miliknya, dirinya dan juragan bengkel D2M Hasil Kebon, Didi Nurhadi, coba menepis aggapan miring itu.
Satria F 150 yang telah berubah kapasitas mesinnya menjadi 220 cc ini (berarti ganti jadi Satria F 220 dong yah.?), menjadi bukti bahwa motor ber cc besar dan bisa lari kencang juga bisa irit. Dari hasil pengujian konsumsi bahan bakarnya, motor ini hanya membutuhkan 1 liter bensin untuk menempuh jarak sekitar 48 km.
Gak percaya? Sama, awalnya GilaMotor juga gak percaya. Tapi saksi pembuktiannya bukan satu atau dua orang saja, melainkan lebih dari 30 orang.
“Awalnya cuma buat membuktikan aja bahwa motor gw ini gak cuma bisa lari kenceng, tapi juga irit,” kata Ahmad Fauzi.
Lelaki berperawakan mungil yang biasa disapa Ozzie ini mengaku telah melakukan eksperimen ini selama dua minggu bareng Didi. Selama eksperimennya, Suzuki Satria ini sempat beberapa kali ganti gear untuk mendapatkan hasil maksimal.
“Sekitar dua mingguan untuk mendapatkan setingan gear yang pas, jadi sempet berkali-kali ganti gearnya. Eksperimen terakhir gw coba bawa nih motor dengan 1 liter bensin dari Kalimalang sampai Lenteng Agung dan balik lagi ke Kalimalang. Ternyata bensin Pertamax nya masih nyisa,” kata lelaki murah senyum ini.
Akhirnya untuk membuktikan kebenaran hasil research nya bareng Didi, Ozzie membawa Suzuki Satria F 220 nya touring menuju Lampung.
“Saking pengen membuktikan hasil terakhir oprekan Didi, gw bawa motor ini ke Lampung bersama 34 motor Satria F 150 standar lainnya. Kecepatan rata-rata gw antara 80 km/jam sampai 130 km/jam. Kalau mau gila mah bisa aja lebih dari 130 km/jam, tapi niatannya bukan ke situ,” kata Ozzie.
Pengujian konsumsi bahan bakar pada Satria F 220 ini menempuh rute Jakarta-Lampung dengan jarak tempuh sekitar 138 km. Hasilnya, Satria F 220 hasil racikan Didi Nurhadi hanya menghabiskan 3 liter Pertramax saja.
“Jujur, yang lain pada bingung ngeliat motor gw gak ngisi-ngisi bensin selama perjalanan. Bahkan saat menapakkan ban di Lampung, Satria F 150 lain pada repot nyari pompa bensin, tapi motor gw jalan terus sampe titik bensin penghabisan. Jadi siapa bilang motor cc besar itu boros?” terang Ozzie sambil nyengir.
Kok bisa yah motor bore up dengan spesifikasi gubahan yang rasanya gak masuk akan ini, bisa seirit itu? Kalau dilihat dari spesifikasi dengan karburator PWK28mm yang terkenal super boros, Bore: 71 mm, Stroke: 7 mm (55.8 mm), Camshaft: Racing, Final Gear: 16:35, Ban depan dan belakang pakai ukuran : 45/90, rasanya tak masuk akal. Pasti bohong niih..?
Ternyata rahasianya ada pada keseimbangan setingan bukaan gas dan putaran roda. Serta yang gak kalah penting adalah kestabilan dan suhu mesinnya.
“Intinya memaksimalkan seting spuyer untuk mendapatkan seting yang sempurna antara bahan bakar dan udara. Kalau ini bisa didapat, secara signifikan tenaga akan bertambah,” kata Didi Nurhadi, Boss bengkel D2M Hasil Kebon yang bermarkas di Jl. Kavin No.1 Kalimalang, Jakarta Timur.
“Nah kalau setingan spuyer sudah didapat, lanjut lagi dengan penggunaan gear yang sesuai agar tidak keentengan. Gw gunain setingan gear berat karena gw tau mesin nya mampu bekerja dengan setingan tersebut. Jadi saat motor sudah berjalan, Torsi yang dihasilakan akan lebih besar.”
“Yang terakihir adalah suhu mesinnya. Kenapa? Karena saat suhu mesinnya stabil tau tidak terlalu panas, mesin akan bekerja sempurna. Kalau mesin bekerja sempurna, pembakaran juga akan sempurna sehingga tidak ada bahan bakar yang terbuang sia-sia,” tambah lelaki yang gak pernah lepas topi ini.
Bicara masalah kestabilan panas mesin, Didi punya rumusan tersendiri. Hasil eksperimennya dari beberapa motor untuk menemukan formula ini ternya berhasil diterapkan pada Suzuki Satria F 150 yang kapasitas mesinnya telah membengkak menjadi 220 cc.
Sayangnya, putra Betawi Kalimalang ini belum mau membuka rahasia rumusannya itu.
“Waahh untuk yang satu ini gw belum bisa kasih tau deh, nanti aja tunggu pressconference nya,” jelasnya sambil tertawa.
Tapi menurut Didi, buat yang orang mau motornya dibuat seperti ini, bisa dateng aja langsung ke Bengkal D2M di Jl. Kavin No.1 Kalimalang, Jakarta Timur.
“Buat yang standar juga bisa, jadi kalau mau dibikinin seperti ini langsung dateng aja dah ke sini,” pungkasnya sambil tertawa.

KEKURANGAN SATRIA



satria-black.jpg
Beberapa kekurangan Motor Satria FU 150. gw sadur dari milis. Tapi selama ini sih belum kerasa.. banget.. soalnya motor FU gw belum ampe setahun.. :D
1. Transmisi gigi kurang enak ( koplingnya gampang seret )
2. cakram belakang kadang2 bunyi
3. tensioner keteng gampang kendor ( jadi bunyi gitu )
4. Boros..
5. Ban belakang boros (cepet botak)
6. Suka nembak2 knalpotnya..-.
7. Kalo ujan gampang mati mesinnya..
8. Rante cepet kendor (jadi brisik bunyi dari rante motor)
9. Yang bonceng gampang pegel, solae joknya kecil banget..
10. Klaher depan blakang dah dua kali ganti ..
11. Lampu yang kurang terang
12. Standar Kit motor karetnya gampang putus, plastik tempat naro2 koncinya
13. Lampu rem blakang dah putus sekali, nggak tau penyebabnya.
14. kaca spion kualitasnya mengecewakan.-. dah pada bodas kacanya di umur 2
bulan.
15. kalo lewat kubangan air pasti airnya nyiprat kemana2.. so lutut kebawah pasti belepotan…
16. ga bisa bawa barang bawaan… terpaksa harus pake tas ransel.. so encok makin ngilu2…
17. tangki bensin kekecilan…
masih ada yang mau nambahin ???
tapi selama ini gw tetep cinta ma Satria FU gw dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
oo.,iya.  satu lagi kekurangan FU yaitu … gw jadi tambah ganteng semenjak bawa motor satria FU ini .. hahaha … (LOL) …

Sabtu, 09 Oktober 2010

SET SOUL



tep 1>> ganti knalpot racing (dan pilot jet kalo perlu),roller, per cvt,...(dengan ubahan ini tidak akan menambah top speed, tapi akselerasi bertambah).estimasi biaya :
knalpot:(HRP) kisaran 200rb
(AHM)kisaran 350-400rb
(yy pang) kisaran 250-350 rb
(endurance) kisaran 500-600rb
(DBS) kisaran 1,2-1,4 jt
(TDR) kisaran 800 rb...dsb msh bnyk lg...
*masing-masing knalpot punya spek sendiri..enak di rpm bwh, medium, atau high, atau gabungan diantaranya..
roller: satu buah paling 9rb atu 10 rb..
pakai kombinasi 9gr-11gr, atau 10gr-10,8gr(std)... (yg paling umum utk mtr std), atau terserah anda..tergantung di rpm berapa anda ingin bermain..
per cvt: ada merk lhk,cld,kitaco,barra,dsb...kisaran 80-110rb..
per cvt yang merah untuk 2000rpm,yang putih 1500rpm.

Jumat, 08 Oktober 2010

SETTINGAN SATRIA F218CC

Satria F-218!
722satria-fu-dvd-1.jpgBoleh kan dibilang githu? Soale Suzuki Satria F-150 milik Irfan Manikoe ini, sudah nggak 150 cc lagi lho. Tapi, bengkak jadi 218 cc berkat bore up engine yang dilakukan. Gimana, setuju kan kalau diganti jadi Satria F-218? He..he..he... 723satria-fu-dvd-2.jpg

Nah, Irfan yang senang berpakaian formal ini, punya alasan khusus kenapa melakukan itu! “Karena gue memang hobi kecepatan. Dan, ada satu misi khusus juga sih. Ini, soal pembuktian,” aku pria tinggal di Jl. Sukasari III, Bogor, Jawa Barat.

Soal misi khusus, silakan lihat boks ‘160 km/jam Lebih’. Lanjut ya! Penasaran kan angka 218 itu dari mana? Gini cuy, Satria yang sebelumnya 150 cc ini, dijejali lagi piston 70 mm buatan Izumi.

724satria-fu-dvd-3.jpgItu artinya, ada perbesaran diameter piston 8 mm dari standarnya. Belum lagi, dari stroke atau langkah piston! Iya, karena stroke di Satria F milik Irfan ini juga ikut disentuh.

“Sekarang tidak lagi 48,8 mm, tapi dinaikan 8 mm. Totalnya jadi 56,8 mm” timpal Yoyonk, owner Lucky Motor dari 725satria-fu-dvd-5.jpgJl. Sukasari I, No. 25, Bogor. Nah, workshop inilah yang garap mesin Satria yang beken di lintasan balap jalanan sekitar Bogor.

Sekarang mari dihitung! Dengan diameter piston 70 mm dan stroke 56,8 mm, maka kapasitas mesin sekarang jadi 218,2 cc. Meski bore up yang dilakukan cukup ekstrem, modif yang diterapkan masih tergolong aman buat harian lho. Mau ikutan? Ada panduannya kok!

Nih!

COAKAN PISTON DAN KLEP

Karena mengaplikasi mesin DOHC, maka Suzuki Satria F-218 ini dilengkapi 4 klep (2 klep masuk dan 2 klep buang). Begitunya, perbesaran klep yang dilakukan jadi terbatas.

“Saat ini, klep buat Satria F ini mentok di 24 mm (in) dan 22 mm (ex),” jelas Opick, salah satu mekanik Lucky Motor. So, klep aftermarket yang sebelumnya punya diameter 28 mm dan 24 mm dipapas mengikuti batasan akhir itu.

Dengan pembesaran klep, itu artinya kubah alias dome piston ikut disentuh. Kalau nggak, bisa mentok katup alias klep dong. Akhirnya, permukaan piston dicoak sekitar 32º buat yang posisi klep isap dan 30º di klep buang.

NOKEN-AS DAN SIM CBR

Agar durasi klep lebih lama, noken-as ikut digerus. Sayangnya Opick lupa hitungannya. “Tapi yang penting, buat klep isap saya papas 1 mm dan klep buang dipapas 0,7 mm,” kata pria yang pernah tangani salah satu tim road race di Jawa Timur ini.

Trik yang dilakukan untuk mengejar tenaga di putaran atas. Tapi konsekuensinya, kerenggangan klep pun jadi lebih jauh. Nah, mengatasi masalah ini, Opick mengandalkan sim klep milik Honda CBR 150.

“Sim klep CBR lebih tebal. Mesin jadi gak berisik,” tambahnya. Nggak perlu penyesuaian potong sana-sini, sim klep tinggal dipasang. Buat klep buang, ketebalan sim 2,42 mm. Sedang klep isap, 1,80 mm.

160 KM/JAM LEBIH

Ini dia misi khususnya. Keinginan membuktikan batas kecepatan di spidometer! “Saat kontak di posisi ON, panel spidometer standar memperlihatkan angka 188. Apakah itu batas kecepatan Satria F, ternyata bukan,” kata Irfan yang sedang sibuk ambil S2 di Universitas Indonesia (UI) ini.

Nah, lho! Maksudnya, bukan gimana ya? Eit..., sabar dulu cuy! Karena 188 itu, bukan batas kecepatan Satria F berlari. Baru ketahuan kalau batasan angka spidometer di Satria F adalah 160 km/jam. “Tapi meski mentok di angka 160 km/jam, motor masih mau terus berlari sesuai putaran grip gas,” kata Irfan.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Comet 60/90-17
Ban belakang : 2,25-17
CDI : BRT Dual Band
Karburator : Keihin PE 28 mm
Main/pilot-jet : 130/48
Knalpot : Ahau Motor

KOREK BUAT BALAP

Performance tuning ini… dibidani oleh Bro Henk dan Bro Opin. Bro Henk ini ibarat Jeremy Burgess dan Bro Opin ini ibarat Doohan… soalnya Doi mantan pembalap…!!! Pertama yah biasalah.. buka fairing dulu… semuanya dibuka. Selanjutnya exhaust standart di buka juga…!!! Dilanjutkan ngelepas CDI standard, juga ngebuka carbu lama, koil dan air filter…!!! Setelah semuanya terlepaz mulailah pemasangan partz baru… Step-step penggantian dapat dilihat pada paragrah berikut ….!!!! :D
Exhaust DBS
Yah… exhaust juga dikenal sebagai faktor yang meningkatkan performance.. !!! Disamping itu suara bazz nya yang bulet juga membuat semakin muaaantappp. Yah gue milih DBS ini setelah ngeliat kompetior lain seperti Endurance, Yoshimura etc…!!! Yah ini selera gue aza… bukan berarti merk lain nggak oke… !!! Masangnya mah termasuk cepet.. tinggal plug and play…!!! Setelah terpasang… memang suaranya oke punya… yah sekilas mirip suara Arrow… dan gue lebih milih yang titan aza instead of carbon …!!!
CDI Shindengen
Pemasangan CDI ini juga simple… just plug and play…!!! Dan effect yang gue rasakan setelah pemasangan CDI ini… maaak nyuuuuzzzz…. RPM begitu mudah dan cepat bergerak…!!! Beberapa kali sudut sempit gue lalui dengan mudah… Biasanya RPM berat ngangkat nya… paz dipasang CDI unlimit ini… bawaannya mauan teruz untuk digeber…!!!
Carbu Keihin PE 28
Nah sewaktu pemasangan carbu ini… perlu penggantian throttle cable… !!! Dan waktu cukup lama untuk ini…!!! Dan setelah terpasang… dan gue coba geber… terasa banget…Ki Demang FU150… nafaz nya begitu panjang… tarikannya walah… kuenceng bener…!!! Dari gigi 1, Ki Demang pengennya nyundul-nyundul teruzzz… yang diakibatkan kegedean power…!!! Settingannya Bro Henk lumayan baguz…hanya perlu sedikit digedein RPMnya pada waktu langsam….!!! Pada waktu macet… 2 kali …gue mengalami mati engine… dan gue kudu jaga RPM jika macet… !!! Selebihnya… no problemo… selalu ada power …!!!
Coil XP dan Air Filter K & N
Coil XP ini untuk ngimbangin CDI Shindengen…so pengapiannya biar tambah jozzz…!!! Untuk busi sementara gue pake bawaan pabrikan… !!! Sedangkan Air Filter K & Nini… untuk mensupply udara yang cukup ke pembakaran…!!!
Overall Ki Demang makin tambah bengiz aza… Memang perlu scrutinize di sisi setting dan juga per kopling gue belum ganti… maka penggantian gigi nya kurang greget… mestinya jika sudah diganti dengan per kopling yang racing.. bakalan tambah jozz lage…!!! Gimana dengan bensin…??? Yang gue alami tambah boroz… tapi ini telah gue sadari sebelumnya…!!! Next Step… yang beginian bakalan dirapiin…dengan ganti berbagai accesoriez dan beberapa bagian ganti baju…. so biar Ki Demang… makin kinclong dan powerful….!!

Kamis, 07 Oktober 2010

FU spec harian

Jujur saja performa mesin standar Suzuki Satria FU 150 sudah kencang. Akselerasi ringan dan raihan top speed 135-140 km/jam-nya tergolong tinggi mengingat besar volume dapur pacunya. Jika Sobat ingin membandingkan performanya, silakan ajak teman yang menunggangi motor sport macam MegaPro atau sport injeksi macam Yamaha V-ixion. Bakal ketahuan kalau performa Satria FU memang dahsyat.

Korek harian? Hemmm... Jika yang dikejar adalah korekan dengan dana seminim mungkin, bisa saja, kok. Berarti berusaha tanpa ganti spare part, kecuali untuk keperluan setting.

Berikut ini adalah caranya, komponen yang diganti hanya gir dan spuyer. Soal peningkatan performa, Sobat setidaknya bisa membawa si Satria FU melesat 145-150 km/jam! Dengan catatan, ini angka penunjukkan spido standarnya.

Langkah awal adalah pemadatan kompresi. Cukup papas 0,3 mm pada bagian bawah blok silinder. Lantas paking kop yang standarnya tiga lapis, lapis atas dan bawah dilepas. Jadi gunakan hanya paking bagian tengah.

Berikutnya memperbaiki portingan. Maklum, namanya juga produksi massal, kadang ditemui porting yang kasar karena sisa coran gak mulus. Cukup gunakan kertas ampelas ukuran 400 untuk menghaluskannya.

Nah, ini yang mesti hati-hati. Setting celah shim untuk klep in 0,15 mm dan ex 0,20 mm. Jika celah shim terlalu rapat, shim cukup diampelas di atas permukaan kaca agar benar-benar rata.

Beralih ke karburator. Posisi pipa saluran pembuangan yang rada miring butuh ditegakkan lebih dulu. Tujuannya agar batas volume bensin di mangkuk bisa diset lebih banyak. Lakukan penegakkan dengan menekan pipa itu dengan jempol. Lakukan perlahan agar gak patah.

Jika sudah, ganti pilot-jet dari 12,5 menjadi 17,5. Itu jika boks beserta filternya terpasang, bila dilepas spuyer butuh ganti ke 20. Oh ya, jika beruntung cobalah cari di pasar loak silinser knalpot Satria FU yang generasi awal. Cirinya ada tulisan Made In Thailand. Harganya sekitar Rp 200 ribu.

Dan setting terakhir adalah final gear. Jika sering kali motor dipakai jarang jauh, maka final gear standar cukup dipertahankan. Namun bila putar-putar kota saja atau trek pendek, gir bisa dientengin. Dari standarnya 14/43 ganti ke 13/43. Untuk gir depan ini Sobat cukup menebus gir dari Yamaha F1Z.

Tentang estimasi biaya dan ongkos bengkel, bila tanpa ganti silinser, maka cukup sediakan duit sekitar Rp 400 ribu. Cocok buat pelajar dan mahasiswa, kan?

Sabtu, 02 Oktober 2010

FU HARIAN

FU untuk harian
gue mau berbagi crta tentang FU gue ni bro....
motor gue SUZUKI SATRIA F150 th 2009,, gue sekolah d salah satu SMA di kota Ambarawa... menurut gue, FU adalah pilihan tepat buat anak muda yang suka ma kecepatan.....hehehehehe.... pokoke FU cocok buat anak SMA.... diantara pilihan lainnya kelas motor 150CC satria emang udah TOP dah...wkwkwkwk,,
sTandart aja udah enak....apalagi kalo di setting lagi...


Spec FU gue mulai dari penampilan mpe k mesinn...
tapi mesin gue masihh biasa..hahahahaha....

Penampilan:
1.pelek-- TDR uk 1.60X17 depan 1.85X17
2.ban-- duro V.rossi uk 60/80 depan 70/80 belakang
3.cakram depan-- ride it
4.cakram belakang-- PKM
5.selang rem-- TDR racing
6.kulit jok-- Daytona
7.tromol depan-- honda kharisma
8.tromol belakang-- suzuki satria OOH
9.hand grip-- yoshimura

Performa mesin FU gue.....hehehe
1.per kopling--  TDR racing
2.karbu-- PE 28
3.paking lepas-- naikin kompresi
4.koil-- suzuki RM 80
5.CDI-- BRT dual band
6.busi-- TDR super iridium
7.gas spontan-- KITACO
8.knalpot R9 new mugello...

tuh tadi semua yang terpasang di FU gue bro...ahihihi....

sgitu aja udah lumayan kalo buat pelajar boss....wkakakakaaka

bintang